Thursday, 11 December 2014

RINGKASAN JURNAL

KOMBINASI PROSES PRESIPITASI DAN ADSORPSI
KARBON AKTIF DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH
INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT
Eka Wardhani, Mila Dirgawati, dan Ima Fauzia Alvina
Jurusan Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Nasional Bandung
Jalan PHH Mustopha, Bandung


ABSTRAK

Limbah cair industri penyamakan kulit termasuk ke dalam B3 karena mengandung unsur Krom (Cr) yang berasal dari penambahan senyawa Krom sulfat pada proses tanning (penyamakan).Berdasarkan hal tersebut, diperlukan pengolahan yang efektif untuk menyisihkan parameter pencemaran pada air limbah penyamakan kulit. Penelitian ini menggunakan kombinasi proses presipitasi kimia dan adsorpsi untuk menyisihkan parameter pencemar yang terdapat dalam air limbah industri penyamakan kulit. Sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah batch, dengan presipitan yang digunakan yaitu senyawa alkali NaOH dan karbon aktif tempurung kelapa sebagai adsorben. Berdasarkanhasil penelitian kombinasi proses presipitasi kimia dan adsoprsi karbon aktif efektif menyisihkan parameter pencemar pada air limbah industri penyamakan kulit dengan efisiensi penyisihan yaitu 97,98 % untuk TSS, 97,35% untuk BOD5, 98,03% untuk COD, 99,67% untuk Krom total (Cr). Efisiensi penyisihan tersebut diperoleh setelah air limbah industri penyamakan kulit tersebut diolah dengan menggunakan proses presipitasi kimia dengan menggunakan presipitan alkali NaOH pada pH optimum 9 serta proses adsorpi karbon aktif dengan jenis adsorben yang dipergunakan adalah tempurung kelapa seberat 0,5 gram dengan waktu kontak 5,5 jam. Konsentrasi akhir pencemar utama yaitu TSS sebesar132 mg/L, BOD5 sebesar 12,6 mg/L, COD sebesar 16 mg/Ldan Krom total sebesar 0,08 mg/L telahmemenuhi Baku Mutu Limbah Cair yang disyaratkan sehingga air limbah aman untuk dibuang ke badan airpenerima.Kata kunci: Sukaregang Garut, penyamakan kulit, presipitasi, dan adsorpsi.


PENDAHULUAN

Kecamatan Sukaregang Kabupaten Garut merupakan pusat industri penyamakan kulit di Provinsi Jawa Barat yang membuang limbah cair ke Sungai Ciwalen. Sungai Ciwalen merupakan anak Sungai Cimanuk yang melintasi sentra industri penyamakan kulit di Kabupaten Garut yang airnya dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan domestik, perikanan dan pertanian sehingga peningkatan pencemaran terhadap sungai tersebut berpotensi membahayakan kesehatan manusia. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan pengolahan yang efektif untuk menyisihkan parameter pencemaran pada airlimbah penyamakan kulit. Tahap penelitian ini merupakan pengukuran konsentrasi parameter air limbah penyamakan kulit berdasarkan baku mutu SKGubernur TK 1 Jawa Barat No. 6 Tahun 1999 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri di Jawa Barat. Analisa karakteristik air limbah penyamakan kulit dilakukan oleh Laboratorium Pengelolaan Kualitas Lingkungan PDAM Kota Bandung dengan tujuan supaya diperoleh data yang akurat. Data kadar Cr dari hasil pengukuran dianalisis dengan bantuan komputer sehingga diperoleh nilai efisiensi pengolahan optimum untuk variasi pH, berat karbon aktif, dan waktu kontak. 

METODA

Proses Presipitasi : Penelitian ini dilakukan dengan variasi Ph larutan mulai dari pH 7, 8, dan 9 dengan menggunakan senyawa alkali NaOH 10% sebagai presipitan.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap penelitian ini yaitu memasukan 500 mL limbah cair ke dalam gelas kimia 1000 mL, lalu menambahkan NaOH 10% sampaipH air limbah menjadi 7. Selanjutnya dilakukan pengadukan dengan menggunakan stirrer lengkap dengan pengaduk magnetik hingga kecepatan 50 rpm selama 20 menit. Langkah selanjutnya yaitu mendiamkan air limbah tersebut selama 24 jam sehingga diperoleh supernatan (cairan) dan natan (endapan). Supernatan yang terbentuk diambil menggunakan pipet ukur dan pisahkan untuk pengukuran konsentrasi parameter pencemar, dengan cara yang sama lakukanuntuk variasi Ph 8 dan 9.

Proses Adsorpsi : Penelitian adsorpsi ini menggunakan karbon aktif tempurung kelapa dengan variasi penelitian yang dilakukan adalahberat karbon aktif dan waktu kontak.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap penelitian ini yaitu150 mL sampel air limbah di masukan ke dalam dalam3 buah erlenmeyer 250 mL dan di tambahkan karbon aktif tempurung kelapa dengan berat 0,5 gram pada masing-masing erlenmeyer. Tempatkan erlenmeyer tersebut pada shaker untuk dilakukan sentrifugasi dengan kecepatan konstan sebesar 100 rpm dalam waktu 0,5 jam; 2,5 jam; dan 5,5 jam. Setelah selesai, pisahkan sampel dari karbon aktif lalu lakukan pengukuran konsentrasi parameter pencemar. Dengan langkah yang sama, lakukan variasi berat karbon aktif 1,5 gram dan 2,5 gram.

HASIL DAN PEMBAHASAN

COD adalah jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan organik yang terdapat pada limbah cair dapat teroksidasi secara kimia baik yang dapat didegramadasi secara biologis maupun yang sukar terdegradasi.

KESIMPULAN
Berdasarkanhasil penelitian kombinasiproses presipitasi kimia dan adsoprsi karbon aktifefektif menyisihkan parameter pencemar pada airlimbah industri penyamakan kulit, hal ini telihatdari efisiensi yang dihasilkan dari kombinasiproses tersebut telah melebihi efesiensipengolahan yang dibutuhkan.Konsentrasi akhirpencemar utama yaitu TSS sebesar132 mg/L, menggunakan presipitan alkali NaOH pada pH optimum 9 serta proses adsorpi karbon aktif dengan jenis adsorben yang dipergunakan adalah  BOD5 sebesar 12,6 mg/L, COD sebesar 16 mg/Ldan Krom total sebesar 0,08 mg/Ltelahmemenuhi Baku Mutu Limbah Cair yang disyaratkan sehingga air limbah aman untukdibuang ke badan air penerima. Penurunanefisiensi tersebut diperoleh setelah air limbahindustri penyamakan kulit tersebut diolah dengan menggunakan proses presipitasi kimia dengan Berdasarkanhasil penelitian kombinasi proses presipitasi kimia dan adsoprsi karbon aktif efektif menyisihkan parameter pencemar pada airlimbah industri penyamakan kulit, hal ini telihat dari efisiensi yang dihasilkan dari kombinasi proses tersebut telah melebihi efesiensi pengolahan yang dibutuhkan.Konsentrasi akhir pencemar utama yaitu TSS sebesar132 mg/L, BOD5 sebesar 12,6 mg/L, COD sebesar 16 mg/Ldan Krom total sebesar 0,08 mg/Ltelah memenuhi Baku Mutu Limbah Cair yang disyaratkan sehingga air limbah aman untuk dibuang ke badan air penerima. Penurunan efisiensi tersebut diperoleh setelah air limbah industri penyamakan kulit tersebut diolah dengan menggunakan proses presipitasi kimia dengan tempurung kelapa seberat 0,5 gram dengan waktu kontak 5,5 jam. 


DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, Endro, dan Oktiawan. Pengurangan Chrom(Cr) dalam Limbah Cair Industri Kulit pada Proses Tannery menggunakan Senyawa Alkali Ca(OH)2, NaOH, dan NaHCO3.” Bogor dan Semarang: Institut Pertanian Bogor dan Universitas Dipenogoro, 2009.

Benefield, Larry D., and Judkins, J. R., Joseph, and Weand, Barron, L. Process Chemistry for Water and Wastewater Treatment. PrenticeHall, Inc. Englewood Cliffs, N.J. (1982).

Puspita, Diana. “Penurunan Konsentrasi Total Suspended Solid (TSS) Pada Limbah Laundry dengan Menggunakan Reaktor Biosand Filter Disertai dengan Reaktor Activated Carbon.” Tugas Akhir,Yogyakarta: Program Studi Sarjana Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Jurusan Teknik Lingkungan, Universitas Islam Indonesia, (2008).

RINGKASAN ARTIKEL ILMIAH

Model Dynamic Pricing untuk Penetapan Harga Tiket Pesawat Terbang Berbasis Waktu dan Persediaan Kursi dengan Mempertimbangkan Keputusan Kompetitor
Ahmad Rusdiansyah, Rescha D. A. Putri, Nia Puspitasari


Abstrak
Dalam bisnis penerbangan saat ini persaingan antara airlinesis sangat ketat. Keputusan penetapan harga dari maskapai penerbangan akan mempengaruhi secara signifikan permintaan dan pendapatan maskapai lainnya. Penelitian ini mengembangkan model Manajemen Pendapatan Airline (ARM). Kami membangun model ARM di bawah lingkungan yang kompetitif. Model ini mempertimbangkan perubahan tiket pesaing untuk dua penerbangan paralel dan harus dibuat berdasarkan waktu dan persediaan kursi. Secara khusus, kami mengembangkan model pemrograman dinamis untuk mendapatkan harga tiket yang optimal berdasarkan sisa kursi, sisa waktu, serta perubahan harga pesaing tiket untuk menghasilkan harapan pendapatan yang maksimal. Penelitian ini dilakukan serangkaian skenario percobaan numerik untuk menunjukkan perilaku model dengan harapan pendapatan.
Kata kunci: Manajemen Airline Pendapatan, harga dinamis, pemrograman dinamis, diharapkan pendapatan.


Pendahuluan

Perkembangan industri penerbangan turut me-ningkatkan tingkat persaingan antar maskapai. Persaingan yang ketat mendorong maskapai pe-nerbangan untuk mampu merumuskan strategi dalam memaksimalkan pendapatannya. Kebijakan pengelolaan permintaan serta seluruh metodologi dan sistem yang dibutuhkan untuk membuatnya dengan tujuan memaksimalkan pendapatan disebut revenue management (RM) (Tallury dan Ryzin [13]). Penerapan revenue management di maskapai pener-bangan disebut dengan Airlines Revenue Management (ARM). ARM yang diterapkan di maskapai pener-bangan dengan tujuan untuk memaksimalkan pen-dapatan melalui pengelolaan sumber daya yang dimiliki secara optimal.

Dynamic pricing adalah sebuah strategi dalam ARM yaitu berupa pengaturan penetapan harga yang ber-tujuan untuk meningkatkan pendapatan maskapai penerbangan. Penggunaan dynamic pricing sangat tepat untuk diterapkan pada industri penerbangan yang memiliki karakteristik harga tiket pesawat ter-bang yang dinamis. Pada dynamic pricing ada beberapa strategi pene-tapan harga yang dapat dilakukan oleh maskapai penerbangan. Park dan Seo [9] meneliti mengenai strategi penetapan harga secara dinamis oleh mas-kapai penerbangan dengan mempertimbangkan customer choice behavior.



Metode Penelitian
1.     Formulasi Model
2.   Model pada Event t < T+1
3. Model pada Kondisi Sisa Kursi Penerbangan A Sudah Habis namun Penerbangan B Masih Ada (nA=0, nB>0)
4. Model pada Kondisi Sisa Kursi Penerbangan A Sudah Habis namun Penerbangan B Masih Ada (nA=0, nB>0)
5. Model pada Kondisi Sisa Kursi Kedua Pener-bangan Masih Ada (nA>0, nB>0)

Hasil dan Pembahasan

1.     Percbaan numerik : Untuk menguji model yang telah dikembangkan di-lakukan percobaan numerik dengan parameter awal.
2.  Percobaan Numerik untuk Penerbangan A Sebagai Follower Kompetito : Pada percobaan numerik ini dilakukan percobaan scenario pembukaan kelas harga oleh maskapai B (kompetitor) yang kemudian akan diikuti oleh mas-kapai A (follower) dengan tiga skenario pembukaan kelas harga.
3.    Percobaan Numerik untuk Penerbangan A sebagai Perespon Kompetitor : Pada percobaan numerik ini, penetapan harga oleh maskapai B direspon oleh maskapai A dengan kom-binasi perubahan kelas harga yang berbeda-beda. Dapat dikatakan, skenario ini merupakan skenario perespon terhadap harga kompetitor.
4.    Percobaan Numerik untuk Penerbangan A dengan Variasi Periode Pembukaan Kelas Harga  : Pada percobaan numerik ini dilakukan perhitungan ekspektasi pendapatan untuk maskapai A dengan variasi periode pembukaan kelas harga maskapai A.
    5.     Percobaan Numerik untuk Penerbangan A dengan Variasi Kedatangan Calon              Penumpang : Pada percobaan numerik ini dilakukan perhitungan ekspektasi               pendapatan untuk maskapai A dengan mempertimbangkan faktor kedatangan          calon penumpang. Percobaan numerik ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh      dari kedatangan calon penumpang dalam setiap periodenya terhadap eks-                  pektasi  pendapatan yang dihasilkan.

Simpulan
    Penelitian ini mengembangkan model dynamic pricing pada dua maskapai penerbangan (maskapai A dan B) yang saling bersaing berbasis persediaan kursi dan waktu dengan mempertimbangkan peru-bahan harga kompetitor. Penetapan harga dengan bertindak sebagai follower dan perespon akan meng-hasilkan ekspektasi pendapatan yang bergantung pada pola perubahan harga dari kompetitor. Mas-kapai penerbangan A akan merespon harga yang di-tetapkan oleh maskapai penerbangan B. Penelitian ini akan memberikan rekomendasi mengenai res-pon yang sebaiknya dilakukan oleh maskapai A apabila terjadi perubahan harga yang ditetapkan kompetitor (maskapai B) sedemikian, hingga dapat memaksimalkan ekspektasi pendapatan maskapai A. Berdasarkan hasil percobaan numerik diperoleh kesimpulan bahwa maskapai penerbangan A baik sebagai follower maupun sebagai perespon terhadap competitor (maskapai penerbangan B) akan mem-peroleh ekspektasi pendapatan yang lebih tinggi jika menggunakan strategi increasing price (P4-P3-P2-P1). Selain itu, priode pembukaan kelas harga dan tingkat kedatangan calon penumpang mempenga-ruhi ekspektasi pendapatan yang dihasilkan.

Daftar Pustaka
1. Bazargan, M., Airlines Operations and Schedul-ing 2nd Edition, Embry-Riddle Aeronautical University, USA: Ashgate, 2010.
2. Chatwin R. E., Optimal Dynamic Pricing of Perishable Products with Stochastic Demand and a Finite Set of Prices, European Journal of Operational Research, 125, 2000, pp. 149–174.
3. Feng Y, and Xiao B., A Continuous-time Yield Management Model with Multiple Prices and Reversible Price Changes, Management Science, 46(5), 2000, pp. 644–657.
4. Gallego G, and van Ryzin G J., A Multi-product, Multi-resource Pricing Problem and Its Appli-cations to Network Yield Management, Opera-tions Research, 45(1), 1997, pp. 24–41.
5. Lin K. Y., A Sequential Dynamic Pricing Model and Its Application, Naval Research Logistics, 51(4), 2004, pp. 501-521.
6. Luo, Li., and Peng, Ji-Hua, Dynamic Pricing Model for Airline Revenue Management under Competition, Systems Engineering - Theory & Practice, 27(11), 2007, pp. 15–25.
7. Lin, K. Y., Soheil, Y., and Sibdari., Dynamic Pricing Competition with Discrete Customer Choices, European Journal of Operational Research, 197, 2009, pp. 969-980.
8. Mart, V., and Tallury, K. T., Dynamic Price Competition with Fixed Capacities, IESE Busi-ness School, Av. Barcelona, Final Project, 2010.
9. Park, Changkyu and Seo, Junyong, Seat Inven-tory Control for Sequential Multiple Flights with Customer Choice Behavior, Computers & Indus-trial Engineering, 61, 2011, pp. 1189–1199.
10. Putri, R. D. A., and Rusdiansyah, A., Compa-rison Analysis of Time and Seat Inventory-based Decisions in Joint Dynamic Pricing for Two Parallel Flights Considering Overbookings, Cancellation, and No-show passengers. Proceed-ing of APIEMS Conference 2012, Phuket-Thailand.
11. Rusdiansyah A., Mariana D., Pradhana H., and Wessiani N., Model of Dynamic Pricing for Two Paralel Flight with Multiple Fare Classes Based on Passanger Choice Behavior, Jurnal Teknik Industri, Universitas Kristen Petra Sura-baya, 12(1), 2010, pp. 9-16.
12. Rusdiansyah, A., Pradhana, H., and Wessiani, P., Joint Dynamic Pricing Model for Two Paral-lel Flights Considering Overbooking, Cancella-tions, and No-show Customers, Journal of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, 9, 2011, pp. 2113-2128.
13. Tallury, K. T., and van Ryzin, G., The Theory and Practice of Revenue Management, Kluwer Academic Publisher, Boston, 2004.
14. Tallury, K. T., and van Ryzin, Revenue Manage-ment under a General Discrete Choice Model of Consumer Behavior, Management Science, 50(1), 2004, pp. 15-33.
15. Xiao, Y. B., Chen, J., and Liu, X. L., Joint Dynamic Pricing for Two Paralel Flight Based on Passenger Choice Behavior, System Engi-neering Theory & Practice, 28, 2008, pp. 46-55.
16. Zhao, W.,and Zheng Y. S., Optimal Dynamic Pricing for Perishable Assets with Non-homoge-neous Demand, Management Science, 46, 2000, pp. 375–388.